Badan Kerjasama Organisasi Wanita(BKOW) Sumatera Utara bersama Dharma Wanita Persatuan(DWP) Dinas Pendidikan Sumut menggelar Dialog interaktif menghindarkan anak dari tindak kekerasan bullying,Jumat(11/10) di Aula Dinas Pendidikan Sumut.
Hadir Ketua Umum BKOW Sumut Hj Fahrizar Iskandar Hasibuan, Sekretaris Umum Elvi Hadriany,M.Psi, Ketua Panitia kegiatan Ir.Linda Fauziah Haris Lubis yang juga Ketua DWP Dinas Pendidikan Sumut, Penasehat BKOWSU, ketua-ketua organisasi Anggota BKOW Sumut dan undangan lainnya.
Dalam keterangannya Ir.Linda Fauziah Haris Lubis menyebutkan kegiatan dialog interaktif ini sekaitan Perayaan HUT BKOW Sumut pada 22 Oktober mendatang. Acara pada Jumat(11/10) diawali senam sehat bersama di pelataran parkir Disdik Sumut selanjutnya kegiatan dialog, dihadiri pula oleh para pelajar dari SMAN 1 dan SMKN 10 Medan. Sedangkan pembicara dalam kegiatan ini adalah Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Utara, Sri Suriani Purnamawati, S.Si., Apt, M.Kes.
Hal lain disebutkannya, dialog interaktif ini dilatari oleh kehawataran mendalam BKOW Sumut dan DWP Disdik Sumut terhadap kondisi anak Indonesia khususnya Sumatera Utara saat ini. Yakni, kasus kekerasan terhadap anak dan bullying yang terus meningkat. “Kasus bullying tampak marak terjadi pada anak, bahkan terjadi di lingkungan sekolah dimana yang jadi pelaku dan korban juga adalah anak,”ungkapnya.
Linda berharap kegiatan ini memberi wawasan para peserta khususnya para pelajar agar tidak jadi pelaku dan korban bullying. Ia juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh jajaran DWP Disdik Sumut dan para pengurus BKOW Sumut atas suksesnya acara ini. Demikian pula para pelajar dan pihak sekolah yang mengutus siswa hadir dalam acara ini.
Sebelumnya Ketua BKOW Sumut Hj Fahrizar Iskandar Hasibuan menyebutkan acara ini bagian dari perayaan HUT BKOW ke 54. Selain itu bentuk kepedulian terhadap generasi muda, agar tumbuh kepedulian terhadap sesama dan menjauhi aksi bully maupun tindak kekerasan.
“BKOW Sumut sangat prihatin dengan banyaknya kasus bullying, semoga dengan dialog ini memberi solusi dan menjadikan peserta didik menghindari aksi dan tidak jadi korban,”ungkap Hj Fahrizar.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Utara, Sri Suriani Purnamawati, S.Si., Apt, M.Kes, memaparkan Bullying (perundungan) adalah perilaku tidak menyenangkan baik secara verbal, fisik, ataupun sosial di dunia nyata maupun dunia maya yang membuat seseorang merasa tidak nyaman, sakit hati dan tertekan baik dilakukan perorangan ataupun kelompok.
Bullying terjadi karena tradisi turun-temurun dari senior. Keinginan untuk balas dendam karena dulu pernah mendapatkan perlakuan yang sama. Selain itu dampak negatif bullying bisa terganggu fisiknya seperti cedera, terluka, sakit dan sebagainya. Tertekan psikisnya (kejiwaannya) seperti takut, cemas, rasa tidak nyaman, resah, tertekan dan gejala psikis lainnya.Pergaulan sosial terganggu, seperti minder, menyendiri, grogi, pendiam dan tertutup. Terganggu prestasi belajarnya seperti nilai jelek, tidak konsentrasi belajar, lupa mengerjakan tugas, sampai menurunnya ranking dsb.
Bagaimana mencegah agar kita tidak menjadi korban tindakan bullying antara lain dapat kita lakukan adalah. Hindari membawa atau memakai barang-barang mahal atau uang yang berlebihan.
Jangan sendirian terutama di tempat sepi. Jangan berada di dekat dengan orang yang suka melakukan tindakan bullying.